Ada satu hal yang menarik perhatian saya ketika mengikuti acara Pesta Blogger 2008 minggu lalu di Gedung BPPT. Tema acara tersebut adalah Blogging for Society atau secara kasar dapat diterjemahkan bahwa aktivitas yang dilakukan oleh para blogger sedapat mungkin tidak hanya ditujukan untuk blogger itu sendiri namun juga dapat member manfaat bagi masyarakat luas. Hal ini kemudian mereka wujudkan melalui berbagai aktivitas yang dapat memberikan kontribusi langsung seperti memberikan donasi berupa pemberian buku gratis kepada yang membutuhkan atau melakukan kerja sosial. Namun apakah yang dimaksud berkontribusi bagi masyarakat yang dapat dilakukan oleh seorang atau komunitas blog adalah hal-hal seperti itu? Lalu apa bedanya dengan kegiatan sosial komunitas lain (non-blogger) yang juga melakukan hal yang sama?
Tanpa bermaksud untuk mengurangi rasa kagum saya terhadap hal-hal yang telah dilakukan oleh teman-teman blogger, menurut saya kontribusi seorang blogger haruslah sesuai dengan aktivitasnya di dunia maya yang kemudian dapat memberikan pengaruh ke dunia nyata. Atau dengan kata lain memanfaatkan keunggulan teknologi melalui blog tersebut agar dapat meningkatkan esensi dasar dari kegiatan blog.
Teknologi sebagai salah satu fungsi produksi dalam perekonomian memegang peranan yang cukup besar dalam melejitkan kurva produksi dalam suatu negara/perekomian. Perkembangan teknologi ke berbagai aktivitas manusia yang tidak hanya terbatas pada aktivitas ekonomi juga telah mempengaruhi loncatan yang dapat diberikan kepada hasil dari aktivitas tersebut. Media adalah salah satunya. Perkembangan pesat media belakangan ini adalah hasil dari akselerasi yang diberikan oleh teknologi internet. Seorang biasa kini tidak hanya mengkonsumsi suatu berita namun juga dapat ikut memproduksinya. Hal itu dimungkinkan ketika blog muncul dan mulai dimanfaatkan oleh siapa saja dalam menceritakan kejadian di sekitarnya.
Jika peradaban mesir adalah hadiah dari sungai nil maka Blog adalah hadiah dari teknologi untuk masyarakat. Blog telah menjadi media bagi seluruh masyarakat untuk setidaknya bercerita dan sebisa mungkin memberikan dampak yang besar dalam memberikan kabar-kabar baik bagi orang banyak.
Lalu bagaimana seorang blogger dapat memberikan dampak(impact)bagi masyarakat dalam arti blogging for society yang sesungguhnya. Mengutip apa yang dikatakan oleh salah satu pembicara dalam diskusi blogging for society pada acara pesta blogger 2008, bahwa blogger adalah penerus nabi yang menyampaikan berita-berita baik kepada seluruh umat, hal ini merupakan esensi dasar dari aktivitas blogging.
Kemudian dari esensi dasar tersebut hal yang dapat dikembangkan adalah bagaimana aktivitas tersebut memberikan impact langsung kepada masyarakat luas yang notabene masih jauh dari jangkauan internet. Disinilah dilemma itu muncul sehingga banyak teman-teman blogger community terjebak dalam pengertian blogging for society seperti layaknya kegiatan charity yang biasa dilakukan oleh non blogger.
Mari kita lupakan sejenak masalah masih rendahnya penetrasi internet di masyarakat kita karena mahalnya koneksi internet karena hal itu yang selalu menjadi alasan kenapa kita belum bisa memanfatkan teknologi internet hingga ke tingkat paling bawah masyarakat kita. Membahas masalah tersebut seperti mengitari sebuah labirin. Berkutat dalam sebuah permasalahan tanpa jalan keluar.
Satu hal yang saya pikir bisa dilakukan oleh para blogger adalah mengangkat isu-isu di tingkat bawah dan membawanya ke dalam wacana yang bisa menjadi perhatian banyak pihak sehingga kemudian dapat memberikan dampak terhadap masyarakat di tingkat bawah tadi. Di sini peran blogger mengutip istilah yang digunakan oleh Martin Manurung adalah menjadi jembatan antara masyarakat kelas bawah dengan kelas atas. Penyampaian suara-suara ini dapat membantu kita memahami apa yang menjadi masalah di bawah sana dan mengangkatnya dalam sebuah wacana yang menarik sehingga kemudian diharapkan muncul kebijakan atau setidaknya awereness untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Kembali ke cerita dari Pesta Blogger yang lalu, saya pikir kita masih jauh dari tema terebut. Dalam acara brake out session yang dibagi ke dalam beberapa sesi, salah satunya adalah blogosphere dalam dunia sosial dan politik dengan mengundang blogger Malaysia yang juga anggota parlemen Malaysia Jeff Ooi dan Blogger asal Singapura Mr.Brown yang banyak menulis masalah politik secara jenaka, justru menjadi sesi dengan peserta paling sedikit. Hanya sekitar 15 orang dari sekitar 1000 blogger yang katanya menghadiri perhelatan tersebut. Mungkinkah ini menunjukkan bahwa sebagian besar blogger masih berada dalam tema “Blogging for Fun” dan belum beranjak menuju “Blogging for Society” yang menjadi tema tahun ini? Semoga saya salah.
November 30, 2008
Makna dari Pesta itu sesungguhnya adalah: Blogging for Society
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest Posted by fajrin at 17.56
Labels: pb2008
Subscribe to:
Posting Komentar (Atom)
4 Comments:
Blogger tidak harus memiliki panggilan hati yang sama ketika ngeblog, namun jika blogger dengan perhatian yang sama bisa berkumpul, berdiskusi dan berbagi, mungkin bisa menghasilkan sesuatu yang bermanfaat, setidaknya untuk mereka sendiri, yang adalah merupakan bagian kecil dari masyarakat.
Terus semangat berbagi ya..
weh..dalem banget tuh ulasan.
Setuju banget bang...skrng ini msh tahap blog for money eh blog for fun ^_*
kumpul di deblogger yukk. komunitas blogger kota depok http://deblogger.org/registrasi.htm
Post a Comment